![]() |
| Pengen Punya uang.. Buanyakkk |
Menilik dari judul di atas rasanya itu adalah sebuah lintasan pikiran yang sudah umum ya ada di benak siapa saja remaja, muda-mudi terlebih orang dewasa perlu banget ya...., Saya pengen punya uang tapi gimana caranya ya ?. Ada peribahasa mengatakan banyak jalan menuju Roma, Tapi di pikir-pikir mau ngapain ya.. kita ke Roma kalau ongkosnya saja belum punya, mari kita cari yang gratis tapi bisa ke Roma beneran, emang ada ?? pasti ada. Agar lebih enak di dengar kita rubah dikit tema kita kali ini, "Banyak Jalan Untuk Punya Uang, karena dengan punya uang kita punya banyak pilihan ".
Nah, meski banyak jalan untuk bisa dapat uang namun saya akan membatasi pembahasan agar tidak membias kepada pembahasan yang kurang relevan. Salah satu cara yang ingin saya bahas adalah dengan menjadi seorang Marketing. Wuih keren ya bahasanya, atau mungkin ada yang mencibir sambil ngenyek atau menyepelekan alias mengejek ya.. itu kan sales..
Mungkin benar apalah namanya itu Marketing, Salesman, Salesgirl atau calo sekalipun intinya pekerjaannya adalah menjual barang untuk mendapatkan imbalan berupa, gaji, komisi, bagi hasil atau apapun namanya wis pokonya judule dapat duit. Nah.. kenapa sih harus marketing ?
Mari kita kupas kenapa harus marketing. Marketing adalah tenaga yang harus ada di setiap perusahaan, sebesar apapun usaha dari skala kecil sampai skala besar mulai dari tukang sayur, tukang kasur, tukang bubur sampai pengusaha sayur, pengusaha kasur dan pengusaha bubur tetap harus ada tenaga penjual, lha kalau tidak ada berarti perusahaan tidak bisa hidup, betul. Kenapa ? karena perusahaan bisa berjalan ketika punya omzet, dengan adanya omzet berarti ada laba operasional, dengan adanya laba berarti perusahaan bisa membiayai operasional perusahaan termasuk membayar gaji karyawannya.
Dengan kata lain semestinya kita bangga menjadi tenaga penjual di suatu perusahaan karena kita termasuk ujung tombak perusahaan. Demikian juga ketika kita ingin mempunyai perusahaan sendiri faktor utama yang patut di pertimbangkan adalah omzet. Sanggupkah kita menciptakan omzet itu, jika belum sanggup sebaiknya keinginan untuk menjadi pengusaha di tunda terlebih dahulu dan kita perdalam lagi ilmu pemasaran kita. Berlanjut ke Part 2...

